Merintis di Sebuah Bara Kebutaan Karya Ketut Sariani

Mrintis di Sebuah Bara Kebutaan

Karya : Ketut Sariani

Dalamnya bara itu kian mengepung ambara

Duduk menegadah sekumpulan cahaya

Ada yang meratapi 

Tak mampu gapai kehangatannya…

Tak kuasa menyentuh sinar walau hanya kerlip

Cantik hanya dalam lamunan untuk menghitung jutaan mimpi

Lidah di ujung gigi dipangkal melekat kata sekilas harapan 

Semua habis dimakan usia 

Tapi tidak untuk sebuah kebijaksanaan 

Bila suatu ajal tiba

Bijak itu akan menolong segala langkah tertatih

Aku sadar dengan pengalaman 

Luang yang tertumpuk segala niat aksara

Kukumpulkan bahasa serta budaya 

Dari sisi lentera meremang jadi terang

Itulah jalan himpunan perkara dihempaskan dan membusuk berbau

Kawan, aku dipanggil oleh rekanan

Bukan kau tapi mereka yang bijak 

Di sana aku seperti miliki gelora 

Bintik gelap hitam, abu, ataukah ungu….

Dalam tekad ku yakin semua dari lembaran tercicil akan muncul bening 

Inilah waktunya …

Bunga yang berbalut debu…

Daun penuh lubang ulat bulu…

Merekah dengan salinan ilustrasi ilmu 

Berganti nuansa kebun padang aksara 

Lembut  terasa embun dari runtuhan awan bersama angin 

Ada kerikil jaringan tajam menggores kertas tempatku berpijak

Ada tebing curam menghimpit putusanku saat pengadilan jurusan 

Kenyamaan ini tak seketika direbut…