Penantian Merdeka untuk Merekah Karya : M. Farhan

Penantian Merdeka untuk Merekah

Karya : M. Farhan

Negeri sudah terlepas dari kuasa dzalim tak bertahu malu
Tapi benarkah perihal itu telah hilang dari penjuru?
Dulu megap-megap berhadapan infantri non-nusantara
Mereka ahli menghempaskan peluru
Pahlawan semangat hancurkan sekutu,
Mengesampingkan perasaan gerutu
Rapat-rapat meja bundar terbiasa tenang diselingi cerutu
Berkharisma bapak-bapak mendewasakan cerdasnya peradaban
Agar negeri mencapai ujung tonggak kemerdekaan
Tapi sayang, keresahan dari segelintir pihak terbuka rahasianya
Sudah secara matangkah ibu pertiwi menjadi orang tua?
Apakah ibu beranak-pinak ciptakan surga dalam rumahnya?
Bukan semakin tangkas
Terpangkas rayuan nakal cental-centil budaya memalaskan akal
Bukan salahnya saja, terbodohi nikmat
Namun sadar belum terlalu kuat
Menepiskan rasa dan keinginan sesuai selera
Berbuat kehendak tanpa berfikir akhir dari sebuah tujuan
Kapan tiba reinkarnasi pembesar-pembesar keadilan?
Segera hadir tunjukkan cara yang sebenarnya
Kau lihat, amati sekeliling pusaka yang hidup berkemewahan
Mereka lupa menyapa pagi dengan cara meneruskan perjuangan
Merdeka kan tiba, bila kita penuh kembali
Tiang-tiang persatuan, kesatuan membentuk persamaan eksekusi
Pedih rasanya jika kita konstan
Rapuh hingga tak mampu kembali bersuara lantang
Ibu, berharaplah anak-anakmu tak terkendali budak kekejaman
Nanti semoga ditunjukkan
Kuasa dan kedamaian sebenarnya, agar merdeka tak hanya sekilas cerita