Tanah Pertiwi Karya : Zuhratul Hilmi Aliyawati

Tanah Pertiwi

Karya : Zuhratul Hilmi Aliyawati

Kemerdekaan
Deklarasi tahun 1945
Indonesia mulai merasa lega
Tepat pada 17 Agustus 1945
Belanda mengintai 24 jam dari Barat ke Timur, Selatan ke Utara
Merah Putih tak ragu lagi di pamerkan, di perkenalkan ke seluruh dunia
Penghormatan kebanggaan, diiringi Indonesia Raya dan air mata
Dari Sabang sampai Maraoke
Anak-anak kecil sampai yang tua, berlarian mengabarkan dan
Meneriakkan “Pengibaran bendera, kami merdeka”
Inggris kembali ke negaranya
Jepang menurunkan senjata
Belanda menyerahkan Indonesia
10 tahun berlalu, 20 tahun berlalu, 30 tahun berlalu
Sampai Radio Republik Indonesia
Yang pernah menjadi kebanggaan bangsa
Tidak lagi menjadi saluran utama
Terganti dengan media zaman generasi alfha
Ternyata, kemerdekaan masih belum dinikmati Ibu Pertiwi
Penjajah bukan lagi Inggris, Jepang, Belanda
Namun
Penjajah saat ini adalah saudara setanah air sebangsa kita
Berkoar-berkoar ingin menurunkan pemimpin sebelumnya
Menaikkan pilihannya, pada penghujung cerita
Ia di nobatkan menjadi koruptor utama