Menu Click to open Menus
TRENDING
Home » Puisi » Demi Kata Merdeka : Marwah Mansyur, S.Pd

Demi Kata Merdeka : Marwah Mansyur, S.Pd

(319 Views) Agustus 10, 2023 4:15 pm | Published by | 6 Comments

Demi Kata Merdeka

Karya: Marwah Mansyur

Kini kau telah terbaring tenang
dengan senyum terkembang
Di balik batu nisan tertaburi kembang
Dijaga oleh bumi pertiwi tercinta
Diselimuti birunya cakrawala
Dan nyanyian kicauan burung terbang bebas di angkasa
Bagaikan lagu Indonesia Raya berkumandang
Terkenang di kala itu
Bumi pertiwi menitikkan air mata kepedihan
Burung-burung pun meringkuk di sarangnya
Enggan mengepakkan sayap di angkasa yang gelap
Hanyalah kau dengan gagah berani
Meghunus pedang dan bambu runcing
Menghalang deru ribuan peluru
Hingga menembus dada sampai titik darah penghabisan
Bersatu mengorbankan jiwa dan raga
Hanya demi mengibarkan merah putih di angkasa luas
Demi kata Merdeka… Merdeka… Merdeka Indonesiaku

6 Komentar for Demi Kata Merdeka : Marwah Mansyur, S.Pd

  • Marwah berkata:

    Alhamdulillah… semoga menginspirasi… 😊🙏

  • Trismawati berkata:

    Keren bu, merdeka,merdeka, merdeka

  • Anisa (wardhameera) berkata:

    Menarik. Sudah memenuhi kriteria puebi. Puisi yg sudah punya jiwa dan sarat makna. Cuma ada kesalahan ketik saja, meghunus. Biasa terjadi. 😊🤭

  • Masniati berkata:

    Merdeka..Merdeka..Merdeka Indonesiaku

  • Suhardi berkata:

    Puisi sarana menuangkan ide dan pengalaman batin pengarang. Pengarang tentu berharap pesan diterima dengan baik oleh pembaca.
    Isi puisi dan pengalaman batin puisi ini disampaikan dengan tegas dan jelas. Penggunaan simbol tidak nampak sehingga pembaca bisa menangkap pesan. Gaya penyampaian dengan menggunakan perumpamaan juga meningkatkan kesan yang ingin disampaikan.
    Namun, perbedaan penafsiran akan isi dan kesan yang didapat adalah hal yang dimaklumi. Suasana batin pengarang yang berubah-ubah berdampak terhadap kesan mendalam pembaca. Pengaruhnya, suasana batin manakah yang akan dikenang setelah membaca puisi ini. Hal ini menggaris bawahi baris ke-6 dan 7, berbeda suasana baris ke-9,10, dan 11. Inilah salah satu suasana batin pembaca setelah membaca puisi yang juga harus dimaklumi.

    Salam literasi. Wassalamu’alaikum w.w.

  • Anisa (wardhameera) berkata:

    Semangat, Bu. Majukan literasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *