Cerpen Persahabatan yang Dipisahkan oleh Jarak dan Waktu
(817 Views) April 9, 2023 6:58 am | Published by owner | No commentPersahabatan yang Dipisahkan oleh Jarak dan Waktu
Oleh Sumarni
Masa itu, aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Aku juga memiliki beberapa temen kelas yang lumayan banyak jumlahnya. Selain temen kelas, aku juga tidak terlalu perduli dengan temen yang berbeda kelas denganku. Sampailah waktu wisuda tiba, kini aku dan temen-temen sekelas mengucapkan selamat tinggal untuk perpisahan dari sekolah dasar. Dan masing-masing dari kami ada yang melanjutkan sekolah menengah pertama, masuk ke pondok pesantren, bahkan ada juga yang belajar mencari uang tanpa melanjutkan pendidikannya.
Setelah tamat dari sekolah dasar, aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren bersama salah seorang temen sekelas yaitu Yogi Marsilo. Aku hanya bertahan melanjutkan pendidikan di pesantren hanya satu tahun dikarenakan aku sering sakit-sakitan, orangtuaku tidak tahan melihat kondisiku yang tidak dapat merawat diri. Akhirnya orangtuaku memutuskan untuk memindahkanku ke sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta Fastabiqul Khoirot.
Disekolah baru, aku mulai membuka lembaran baru lagi. Kini aku sudah menjalani pendidikan di kelas delapan. Aku juga memiliki beberapa temen-temen, semua temen-temen yang aku kenal, orangnya baik-baik, Rama, suka tolong menolong, bahkan solidaritasnya juga cukup tinggi.
***
Disore hari Waktu Telah menunjukkan pukul 16.00 wib, aku berniatan untuk jalan-jalan sore melihat sapi di kebun sawit. Kulihat di sana banyak anak-anak muda yang usianya sebaya denganku, bahkan ada juga yang berselisih dua sampai tiga tahun di atasku. Sebenarnya aku juga tidak mengenali beberapa dari mereka, tapi nyatanya justru salah satu dari mereka mengenali aku.
“Bagus, Itu ada cewek”. Ucap Andri kepada bagus seraya menunjuk kearah aku berdiri sambil melihat sapi yang sedang makan
“Iya tau, itu temen sekolahku dulu, tapi kami beda kelas. Namanya Arni” jelas bagus kepada Andri sambil sekilas melihat kearahku
“Umak, ngeri bagus! nggak bilang-bilang” gereget andri
“Kan sudah dibilang,” ketus bagus
Keberadaan mereka juga tidak jauh dari tempat aku berdiri.
***
Keesokan harinya, di sore hari, di jam yang sama, tempat yang sama, aku juga masih Berminat melihat sapi yang berada di kebun sawit. Ternyata aku juga masih menjumpai orang yang sama yaitu Andri dan bagus.
“Ar, Arni sekarang sekolah Dimana?” Tanya bagus kepadaku sambil berjalan mendekat
Namun aku tidak menjawab pertanyaannya.
“Ar, kamu kenal aku kan?” Tanya bagus lagi untuk menyakinkan ku
“Arni, ini aku bagus! temen sekolah dasar” jelas bagus lagi
“Kita satu sekolah?” Tanya ku tidak percaya
“Iya,”
“Eh tunggu dulu, tapi mengapa aku tidak mengenal mu? Trus aku tidak pernah melihat mu dikelas” ujarku memperjelas
“Bagaimana bisa, kita satu sekolah, hanya saja kita beda kelas” jelas bagus lagi
“Ooh, begitu” ucap ku lagi
Dan akhirnya kini aku mengenal Bagus dan Andri. Untuk menghilangkan kebosanan, setiap sore aku berjalan-jalan ke kebun sawit hanya untuk melihat sapi.
***
Sesampainya aku dirumah, aku mendengar percakapan orangtuaku
” Ya, Mama mau beli sapi” Ucap mama anggap saja Julia, “Bagimana menurut ayah?” Tanya mama seraya minta persetujuan ayah anggap saja adi
“Boleh ma, Tapi Nanti siapa yang akan jaga sapinya?” Tanya ayah
“Ya, kita belikan saja rumput pergulung” jelas mama
“Mau beli sapi tempat siapa?” Tanya ayah
“Beli tempat temen arni saja pa ma, mereka memiliki banyak sapi, nanti Arni bantu jaga deh” jawabku sembari memberikan saran kepada mama dan papa
“Loh, jadi yg punya sapi itu, temen kamu?” Tanya mama
“Iya ma, Arni setiap hari selalu kesana lihat sapi ma” jelas ku pada mama
“Oh gitu” ucap mama manggut-manggut pertanda mengerti
Dan akhirnya orangtuaku memutuskan untuk membeli sapi milik bagus. Hingga akhirnya aku memiliki sapi. Aku juga membantu merawat dan menjaganya.
***
Disinilah awal mula persahabatan kami dimulai, selain dipagi hari aku menjalani pendidikan, tidak lupa disore hari aku menjaga sapi yang telah dibeli oleh orangtuaku.
Hari-hari, di mana setiap sore aku sering bertemu dengan bagus dan Andri, hari-hari kami lewati bersama dengan canda tawa, bertengkar, bahkan setelah bertengkar keesokan harinya kita baikan lagi, makan siang bersama, beli jajan juga sama-sama, hari-hari kami lewati waktu bermain bersama canda tawa dan lain sebagainya bersama, sampai kami memasuki sekolah menengah atas. Saat itu juga kami masih sering bercanda tawa, jajan bareng, bahkan kayak cerita-cerita, curhat kita lalui bersama. Ketika musim hujan melanda Kami bertiga juga suka mencari ikan dan udang di sungai, disawah. Hari demi hari yang kami lewati membuat tawa, canda bersama.
Di sela-sela hari yang kami lewati terdapat kisah suka dan duka. Di mana kami itu saling mengetahui bahwasanya bagus pernah dimarahi orang tuanya di depan aku dan andri, sebaliknya Aku juga pernah dimarahi kedua orang tuaku di depan bagus dan andri. Begitu juga dengan Andri yang pernah dimarahi orang tuanya di depan aku dan bagus.
***
Di suatu hari, saat aku menjaga sapi bersama bagus, ternyata sapi kita masuk ke tanaman orang. Dan akhirnya aku dan bagus sama-sama dimarahi orang tua, di depan kita berdua karena jaga sapinya nggak benar.
“Bagus, Arni, Bagaimana kalian menjaga sapi? Kenapa bisa sapinya masuk ke tanaman orang? Pasti kalian main handphone aja?” Marah mama pada kita berdua
“Iya ini bagaimana ini, kalian berdua ini sama aja, handphone aja! Nggak kalian perhatikan pasti sapinya! makanya sapinya masuk tanaman orang lain” omel mama bagus
Dan akhirnya aku dan bagus diam saja, kami tidak berkutik sama sekali atas kemarahan dari masing-masing orang tua kami.
***
Saat ini aku memasuki kelas tiga sekolah menengah atas. Kini masing-masing aku dan bagus sibuk untuk memikirkan ke mana kami setelah tamat dari sekolah.
“Bagus, nanti setelah tamat sekolah kamu mau kemana?” tanya ku pada bagus
“Aku punya niatan untuk tes angkatan Ar” jawab bagus “kamu sendiri Ar?” Tanya bagus
“Aku bingung, sebenarnya aku mau coba tes angkatan juga, tapi aku pengen menjalankan pendidikanku ke perguruan tinggi” jawab ku ragu
“Ikutilah kata hatimu, Ayo sama-sama kita berjuang tes angkatan” ajak bagus Semangat
“Emangnya kamu mau masuk angkatan apa Gus?” Tanya ku memastikan
“Aku sih maunya angkatan udara, tapi sebelum aku masuk angkatan udara Aku mau coba dulu di angkatan darat” jelas bagus
“Ayolah kita diangkatan darat” ajakku penuh semangat
“Tapi di angkatan darat peluangnya sedikit ” jelasku lagi
“Ya udah kalau gitu kita diangkatan udara atau kalau tidak kita diangkat Laut saja” ucap bagus
“Hemmm”
Dan dua bulan kemudian kami sama-sama tamat sekolah menengah atas
“Ar, Aku mau tes angkatan, kamu bagaimana Ar?” Tanya bagus “atau kalau tidak kamu masuk aja ke perguruan tinggi” ucap bagus seraya memberikan saran
“Kayaknya iya deh Gus, aku masuk perguruan tinggi saja deh” jawabku
“Ya udah tidak apa-apa, semangat berjuang” ucap bagus memberikan semangat
“Kamu juga semangat ya” balas ku
***
Setelah Satu bulan tanpa komunikasi, aku melanjutkan studiku di salah satu universitas dan bagus kini masih mencoba angkatan Laut, kini kami sama-sama berjuang menempuh masa depan.
“Arrrr, Alhamdulillah aku lolos masuk angkatan Laut” ucap bagus kesenangan
“Wah mantap bagus mantap mantap mantap” jawabku penuh bahagia dan Haru
“Iya Ar, kamu juga Semangat ya untuk mendapatkan gelar sarjana di salah satu universitas” ucap bagus seraya memberikan semangat.
“Setelah ini kamu kemana?” Tanyaku
“Ini kan aku udah lolos, terus nanti satu bulan lagi aku akan berangkat ke Surabaya. nah di sana, aku akan diseleksi lagi terus setelah itu aku menjalankan pendidikan juga tapi agak lama, kurang lebih satu tahun” jelas bagus
“Lama ya, abis itu?” Tanyaku
“Setelah itu, lihat di mana nanti aku akan di tempatkan” jelas bagus lagi
“Yah, kalau gitu kita nggak pernah jumpa lagi dong, terus” ucap ku terpotong “ya udah deh” lajutku “tapi kamu semangat ya, terus jaga kesehatan, Yang pasti jangan lupa ibadah, harus lima waktu” pesanku
“Iya, udah mirip kayak mamaku” ucap bagus sambil terkekeh
Dan akhirnya kami tertawa bersama,
Sampai saat ini aku dan bagus kita terpisahkan oleh jarak dan waktu.
TAMAT
Cerpen di atas ditulis oleh Sumarni. Siapakah Sumarni itu? Sumarni merupakan salah satu mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. Kalian tahu Universitas Islam Negeri Sumatra Utara itu di mana? Kalau tahu boleh deh menulis tentang itu, hehe.
Kumpulan cerpen
Cerpen persahabatan
Cerpen terbaru
Kamu suka membaca cerpen tema Apa? Apakah cerpen persahabatan bagian dari cerpen yang kamu suka? Atau ada tema cerpen lain?
Cerpen tema persahabatan. Apa itu? Ya cerpen yang membahas tentang persahabatan.
Yu baca cerpen tema persahabatan lain di duniamenulis.com.
Kumpulan cerpen
Cerpen persahabatan
Cerpen terbaru
No comment for Cerpen Persahabatan yang Dipisahkan oleh Jarak dan Waktu