“Persinggahan Pulang” Siti Raudah Mahfuzh

Persinggahan pulang

Oleh Siti Raudah Mahfuzh

 

Baskara telah naik, puncaknya menyisakan terik

Pada jiwa yang sedang berjuang memikul beban

Rehatlah, tubuhmu butuh waktu istirahat

Kembalilah sejenak, pada rumah tempatmu pulang

Barangkali di sana masih banyak yang mendamba rumah

Walau tanpa atap tak bertiang.

 

Kemarin langit menggerutu, hingga tangisnya pecah

Tetesannya jatuh menyentuh bumi yang dilanda dahaga

Dalam perkara sengketa tanah, masih tak tentu siapa pemenangnya.

Gerimis itu kian deras, bersama guntur dan badai menyerta

Lalu mereka kembali, lari mencari tempat teduh

Sebagian pulang ke rumah dengan keluarga hangatnya

Sisanya pulang tanpa sambutan dan kehangatan.

 

Bila malam tiba, mereka saling dekap dalam lingkup rumah

Berbagi cerita dalam canda tawa, terkadang berbaur luka hingga lelap bila usai

Sedang di luar sana, jangkrik tengah berpesta

Berbunyi sahut menyahut menyaksikan bulan yang meratap pilu

Lihatlah, dikaki jembatan itu atau bahkan di samping rumah tua usang itu

Di pinggiran toko dan emperan kota malang ini

Berjejer sosok sosok pendamba rumah, penanti dekap hangat

Mereka menanti pulang, entah pada rumah singgah atau selamanya.