“Tunggu Aku Pulang” Shofiah Nur Khabibah

Tunggu Aku Pulang

Oleh Shofiah Nur Khabibah

 

Pagi itu yang menyingsikan mentari menembus jendela kamarku

Kusibak tirai usang jendela kamarku

Nyanyian kokok ayam tetangga melantun merdu ditelingaku

Aku tahu hari ini juga akan selalu indah

Ku ayunkan langkah kaki diatas hamparan sejuknya lantai tanah rumahku

Sandal japit usang tampak bersalaman dengan coklat warna lantai rumah

Ibu sedang asyik meniupi kayu bakar dibawah tungku tua itu

Deritan suara timba sumur di belakang rumah

Hmmmm…. bulu kuduk tak sabar menyambut segarnya air mandi pertama pagiku

Sepiring nasi mengepul memanggilku yang masih sibuk berseragam

Lauk tempe bertemankan sambal terasi menggiurkan lidahku

Ah, sungguh nikmat mana yang akan aku dustakan?

Jari demi jari dengan sabar kubersihkan dari sisa nasi yang menempel terasa lezat

Alhamdulillah…

Ibu mengantarku dan Bapak sampai batas pintu kayu rumah kami

Kucium dengan hikmat tangan yang tak mulus namun terasa hangat

Harum bawang dan bumbu dapur di tapaknya terasa melebihi harum kasturi

Ibu pun mengecup tangan Bapak dalam senyumannya

Mengayun perlahan Bapak membawaku ke sekolah

Kulihat rumah papan itu semakin lama semakin menjauh

Aku tahu, akan ada masa saat perlu meninggalkan rumah itu sejenak

Melangkah meraih cita yang berada jauh dari rumah

Mengingat itu aku ingin bersedih

Tapi tidak, karena aku pasti akan pulang membawa bahagia ke dalam rumah

Bahagia dan rasa bangga untuk Ibu dan Bapak di rumah