“Rumahku Adalah Engkau” Nikma Ulya

Rumahku Adalah Engkau

Oleh Nikma Ulya

 

Runtuh duniaku…

Ketika derai air mata mereka mulai jatuh..

Tak ingin percaya… Memaksa untuk terus tak percaya..

Hingga ku dapati nyata ! Wajah biasnya memucat….Bibirnya terkatup rapat…

Kedua sorot yang selalu syahdu….Terpejam kuat…

Sedikit senyum tersungging tersirat.. Ku raih tangannya….Ku peluk tubuhnya..

Memintanya membuka mata… Menyaksikan diriku yang hanya bisa meracau…

Memintanya kembali…Memelukku… Mendampingiku.. Tetap menjadi tempat ternyamanku..

Untuk berteduh, Untuk mengeluh…Untuk kembali…

Namun pemiliknya telah meminta.. Siapalah aku yang hanya seorang hamba..

Rumah ternyamanku telah temaram….cahayanya telah tiba di ujung titipan..

Sudut-sudutnya.. tak lagi cipta kehangatan….Bias cahaya… Hanya fatamorgana..

Gelap… Sepi.. senyi..Hangatnya hilang berganti beku..

Perginya… Membuat segala indah turut serta memudar…

Perginya…membuatku kehilangan rumah bagi jiwaku…

Perginya.. menjadikan diri ini hampir tak mampu untuk menatap dunia..

Rumah terbaikku adalah engkau IBU…

Rumah terindahku hanya saat engkau pemiliknya…

Rumah ternyamanku saat senyummu menjadi penguasanya..

Rumah paling teduh bagiku..saat hangat sapaanmu senantiasa ku dengar…

Engkaulah rumah terhangat yang kini tak lagi disampingku.

Rumahku adalah engkau..