“Mahligai Bertampang Lunglai” Siti Nurhaliza

Mahligai Bertampang Lunglai

Oleh Siti Nurhaliza

 

Ku terdiam dan membi

Aksaku menatap bangunan rimpuh yang membuatku rind

Gubuk sederhana, namun hatiku terpan

Bahkan disetiap sudutnya pun mempeson

 

Jejeran kayu lapuk nan kusam masih kokoh disetiap sisin

Namun menyadarkanku bahwa dia tetap anindhit

Tak peduli seberapa repui nan sahajanya dia, aku akan tetap setia, menganggapnya sebagai hal yang istimew

 

Teringat betapa besar pengorbanannya untuk menjag

Bahkan tak peduli banyaknya anca yang menerp

Dera air hujan, hembusan anila juga teriknya baskara, namun dia tetap seti

 

Rumput-rumput liar menjadi saksi bi

Menyaksikan betapa bahagianya aku di waktu dul

Bersenda gurau, lara dan tawa di gubuk it

Disitulah tempatku pulang untuk mengadu, tempatku mengangis tanpa rag

Yaa… itulah rumahku

 

Alam semesta pun percaya bahkan nabastala pun berkata bahwa yang patut dirindu adalah gubuk it

Dialah Mahligai yang bertampang lunglai

.u. uuusuaaa aayaaausung bertampang lunglai.