Kereta Senin pagi Oleh : Achmad Muwaffiq

Kereta Senin pagi

Oleh : Achmad Muwaffiq

 

Tak ada yang lebih indah

Selain daripada senin pagi kala itu

Udara dingin menyapa

ketika aku menyalahkan sepeda setelah ba’da subuh.

Menuju sebuah tempat

Dimana banyak orang-orang yang datang dan pergi

Ya, disana, di stasiun Jember kota

Persinggahan sementara ku untuk menuju kota selanjutnya

Kutunggui seseorang , sambil menatapi jalan itu

Berharap ia cepat tiba, lalu kita melangkah bersama.

 

Tak kunjung datang.!!

Perlahan banyak dari penumpang mulai masuk

kedalam gerbong gerbong lokomotif yang gagah itu.

Darurat, sangat darurat…

Satu setengah menit lagi perjalanan akan dimulai.

Kereta putih biru yang menggandeng tujuh gerbong itu,

sudah beranjak untuk meninggalkan stasiun Jember kota.

 

Persis.!! Kereta berjalan, seseorang itu tiba..

Tak ku sapa dia, kita berlari

mengejar gerbong yang mulai berjalan itu,

Sambil mengatur nafas yang mulai terengah-engah…

Masuk, yes, akhirnya berhasil masuk

Kita masuk ke dalam kereta

Melewati besi besi lurus dan batu batu krikil

yang seakan menyambut datangnya sang Fajar.

 

Didalam kereta…..

Kutatapi mata nya, dengan rasa malu

Didalam kereta……

Kuberbincang dengannya, kuajaknya bercanda

Didalam kereta……

Aku berharap agar tak sampai sampai ke kota Tujuan

agar bisa lebih lama lagi bersamanya.

 

Benar, Senin pagi yang indah…

Suatu saat nanti akan ku ceritakan pada buah hati kita

Bahwa ayah dan ibu mu pernah hampir ketinggalan kereta, cemas, serta penuh drama.

Hingga akhirnya kita menertawakan keadaan bersama-sama.

 

Hahahahahahahahaa “ucapku..