Cinta Klandestin

Cinta Klandestin

Karya : Rafa Nafisa Nudhar

 

Malam itu aku bermimpi tentang kau

Entah kenapa rudira di daksaku bergetar mengingat kau

Potongan-potongan mimpi terus amerta di otakku

Seolah tak sudi jika aku melenyapkan akara kau

 

Tanpa kusadari ada rasa yang mulai subur

Tiap waktu ia semakin mekar

Tapi aku tak menghiraukan rasa yang bergetar

Aku abaikan karna ini tak akan masuk akal

 

Kita tidak pernah saling menyapa,bukan?

Maka dari itu aku ragu tentang rasa yang lengkara ini

Bagaimana bisa aksa aku yang tak pernah bercengkrama dengan kau,dengan gamblangnya dewana kepada kau klandestin?

Hatiku gelabah memikirkannya,tuan

 

Tuan,kenapa secara mudah anda palapa hatiku?

Sihir apa yang kau gunakan tuan?

Tiap hari aku berfatamorgana kau jadi milikku

Semakin anggara saat aku berusaha melenyapkan akara kau

 

Jika aku mampu,sudah lama aku ingin melupakan kau

Serpihan rindu ini menyesakkan,tuan

Aku hanya bisa menyapa kau melalui bait doa

Bertemu dengan kau hanya di dalam mimpi dan berfatamorgana saja,tuan

 

Ketahuilah,tuan

Aku bukan seorang penyair,jemariku tak mampu menggores padika

Aku juga bukan seorang pujangga,apalagi kimpoidra

Aku tak lihai berkata merangkai diksi-diksi tentang kau

Aku bukanlah siapa-siapa,hanya seorang gadis yang kebetulan memuja kau,tuan