HIDUP BARU

HIDUP BARU

Karya : Muhammad Ikhza Helmy Nugroho

 

Mentari fajar coba menyapamu dengan hangatnya

Matahari coba membangunkanmu dengan sinar paginya

Namun mata-matamu terpejam semakin erat pada tempatnya

Kutahu engkau masih mencoba tuk melupakannya

Melupakan semua luka yang telah engkau terima

Semakin hari engkau semakin berubah.

Seakan engkau bukanlah manusia yang kukenal lama

Aku mengaduh karena aku tahu seperti apa engkau sebenarnya

Dirimu telah kehilangan senyum, tawa, ceria dan bahagia

Yang ada sekarang hanya sedih, tangis, gelisah dan air mata

Aku pun coba mengerti yang engkau rasa

Luka yang telah membuatmu menutup dari dunia

Namun aku juga tak mau engkau terus berduka

Ingatlah kawan bahwa dunia masih bersama menemani kita

Engkau tak perlu takut akan luka lama yang masih terbayang

Lawanlah dengan hati yang selalu berbunga, senang dan tenang

Bagiku engkau layak mendapat kesempatan kedua bahkan ketiga

Karena sungguh engkau menginginkannya

Bangun!!! Bangkit!!! dan kejarlah dia, jangan sampai dunia melahapmu

Dia takkan berpaling jika engkau tak berani menyapa

Buka dan singkirkan luka lama yang mulai mengering

Jangan biarkan luka itu membuatmu tak bergeming

Gerakkan raga dan jiwamu untuk melangkah kawan

Tatap masa depanmu untuk mendapatkan kehidupan

Bebaskan luka yang selama ini membungkam jiwa

Beranikan diri untuk melangkah lebih jauh kedepan

Saat kau sudah bebas, jangan lupa sesekali untuk menengok kebelakang

Agar engkau bisa belajar dari masalah yang telah usang

Dan… agar engkau tak jatuh pada luka yang sama

Aku bukan dokter yang mampu menutup dan mengobati luka

Aku bahkan bukan ulama yang dapat menenangkan hati dan jiwa

Aku hanyalah seorang manusia biasa yang juga bisa merasakan luka

Maka dari itu, tolong tutup matamu dalam tidur dan lupakanlah

Agar masa depan masih mau menemani dengan cerita-cerita indahnya

Kau layak dan pantas untuk bisa merasakan itu semua

Wahai sayang, kutahu salahku ini yang membuat luka begitu dalam

Hari ini aku lihat engkau sudah kembali seperti dahulu kala

Sosok yang penuh dengan keceriaan dan tawa

Meskipun engkau dan aku tak lagi bersama sekarang

Namun aku tetap senang melihat engkau dengan dia tertawa

Biarlah aku yang menanggung semua sisa salah dan luka

Karena, engkau layak mendapatkan hidup baru bersamanya.